“KOKOQ TANGGEK” : Kelompok Konstituen Timur Sebagai Ujung Tombak Mewujudkan Desa Aikmel Timur Yang Inklusif

“Keberadaan kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan lansia merupakan bagian penting dari proses pembangunan desa yang selama ini seringkali termarjinalkan” Suherman, Direktur Lombok Research Center (LRC) dalam sambutan yang dibacakan oleh Baiq Falmayani Indira Programme Officer LRC dalam pelaksanaan Program INKLUSI yang dilaksanakan di Desa Aikmel Timur, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 tersebut masih menjadi rangkaian kegiatan pembentukan dan penguatan kelompok konstituen yang diadakan di 4 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur yang terbagi dalam 15 desa. Kelompok Konstituen adalah salah satu organisasi komunitas yang dibentuk dalam Program INKLUSI (Kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) Yayasan BaKTI. Dimana, Lombok Research Center (LRC) menjadi sub mitra Yayasan BaKTI untuk program tersebut.

Program INKLUSI adalah program kemitraan Australia-Indonesia yang mendukung prioritas kebijakan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Program ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia, dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerja sama untuk “mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif-disabilitas; Pilar Stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap COVID-19 Australia-Indonesia; dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020-2024) Pemerintah Indonesia.

INKLUSI mendukung agenda RPJMN untuk “meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia”, dan secara spesifik mendukung kebijakan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan serta arah kebijakan Inklusi Sosial yang tertuang dalam RPJMN. INKLUSI juga mendukung komitmen Pemerintah Indonesia pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan seruan “Tidak ada satu pun yang tertinggal” dalam pembangunan, dan pada saat yang sama menangani dampak pandemi COVID-19, termasuk dampak sosial ekonomi yang tidak proporsional terhadap perempuan dan kelompok masyarakat yang terpinggirkan serta potensi ancaman terhadap ruang masyarakat sipil.

“Pelibatan seluruh komponen masyarakat termasuk kelompok rentan dan/atau marjinal merupakan salah satu bentuk pembangunan desa yang inklusif. Aspirasi kelompok-kelompok rentan tersebut harus dapat diakomodir secara baik dalam rencana pembangunan desa, sambung Baiq Falmayani Indira. Untuk itu, melalui kelompok konstituen menjadi ruang dalam pembangunan bagi kelompok rentan untuk dapat terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembangunan di desa.

Sebelumnya Kepala Desa Aikmel Timur yang diwakilkan oleh Sekretaris Desa menyampaikan dukungannya dengan hadirnya Program INKLUSI di desanya, terlebih sebagian besar masyarakatnya merupakan petani dan sangat membutuhkan pengetahuan-pengetahuan baru, terutama terkait dengan pembangunan desa yang inklusif. Selain dihadiri oleh segenap aparatur pemerintah desa, kegiatan hari itu juga dihadiri oleh semua Kepala Wilayah se-Desa Aikmel Timur, lansia, ibu hamil, perempuan kepala keluarga, pemuda, serta kader posyandu yang ada di Desa Aikmel Timur.

KOKOQ TANGGEK menjadi nama yang dipilih oleh Kelompok Konstituen Desa Aikmel Timur dengan kepengurusan dipercayakan kepada Sukini sebagai ketua, Dewi Susanti (Bidang Pendataan),  Ahyar Muzahar (Bidang Pengaduan), M. Sutrisno (Humas). (*HR)