Akhir Oktober ini Yayasan BaKTI melalui Program INKLUSI bersama mitranya Lombok Research Center laksanakan kegiatan Bengkel Komunikasi yang fokus pada Pengelolaan Website dan Publikasi Media Sosial. Bengkel Komunikasi ini merupakan program khusus Yayasan BaKTI sebagai komitmen untuk meningkatkan kapasitas mitra-mitranya di daerah. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 31 Oktober-1 November 2023 bertempat di Classic Coffee, Sikur, Lombok Timur. Kegiatan tersebut bertujuan supaya mitra Yayasan BaKTI di daerah mampu memaksimalkan fungsi dan peran website serta berbagai platform media sosial sebagai sarana berbagi pengetahuan, advokasi kebijakan, serta mengkampanyekan isu-isu inklusi.
Baiq Titis Yulianty sebagai Koordinator Program INKLUSI-LRC (Lombok Research Center) dalam sambutannya menyampaikan bahwa, dokumentasi dalam bentuk tulisan yang masih kurang masih menjadi kelemahan di lembaga. Banyak cerita-cerita perubahan yang sangat inspiratif, terutama yang terkait dengan isu inklusi terjadi di sekitar kita dan memberikan pelajaran dan pengetahuan yang positif bagi orang lain. Namun karena belum terdokumentasikan atau diangkat dalam bentuk tulisan maka, pembelajaran dari cerita perubahan tersebut tidak dapat diketahui oleh orang lain.
“Keberhasilan Kelompok Konstituen yang didampingi oleh LRC dalam mencegah kasus perkawinan anak dan mengadvokasi layanan sosial bagi kelompok rentan, merupakan salah satu contoh cerita perubahan atau kisah inpiratif yang terjadi di tengah masyarakat dan menjadi salah satu media untuk mengkampanyekan ide-ide inklusif itu sendiri” sambungnya. “Saya sangat berharap setelah kegiatan ini, semua staf LRC tidak hanya kemampuan menulisnya yang meningkat namun, menulis juga dapat menjadi rutinitas”, harap Titis Yulianty.
M. Ghufran H. Kordi mengisi materi di hari pertama, yaitu tentang Teknik Penulisan. Beliau merupakan Program & Media Publication Officer Yayasan BaKTI dimana, selama ini beliau juga merupakan salah satu penulis aktif yang telah menerbitkan puluhan buku. Pak Ghufran adalah panggilan akrabnya dalam kesempatan itu memberikan bagaimana cara membuat tulisan yang berisi, menarik, dan layak untuk dipublikasikan. Peserta diarahkan cara memulai tulisan dengan menentukan tema sebagai langkah awalnya. Kemudian setelah menentukan tema dilanjutkan dengan menentukan tujuan dari tulisan yang akan dibuat, serta bagaimana gaya penulisan yang akan digunakan.
Menutur M. Ghufran H. Kordi, semua hal tersebut penting untuk dilakukan agar pesan yang ingin kita sampaikan melalui tulisan dapat diterima oleh audiens dan memiliki daya tarik bagi pembaca untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi terkait tulisan yang dibuat. Tentunya tulisan itu harus sejalan dengan visi lembaga saat ini, yaitu pertukaran pengetahuan. Dimana Yayasan BaKTI dan Lombok Research Center selalu mengkampanyekannya.
“Yayasan BaKTI dan LRC ini memiliki tujuan yang sama untuk pertukaran pengetahuan khususnya di Kawasan Timur Indonesia, sehingga dokumen dalam bentuk tulisan, foto atau video itu harus tetap terupdate. Dan mengapa kita tekankan pada kepenulisan karena dari sana, orang akan mengakses informasi secara lengkap dan terinci”, kata M. Ghufran saat menyampaikan materinya.
Di hari kedua (01/11/), Manajer Komunikasi Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Indonesia Timur (BaKTI), Kiko Victoria Ngantung betugas sebagai pemateri, Kiko sapaan akrabnya menyampaikan sejauh mana manfaat website berpengaruh dan memberikan manfaat bagi organisasi atau lembaga. Website tidak hanya berfungsi sebagai media informasi dan publikasi tetapi juga berfungsi untuk memudahkan mitra melakukan komunikasi dengan jangkauan audiens yang lebih banyak.
“Makanya keberadaan website bagi lembaga itu sangat penting, karena website adalah pintu depan dari sebuah lembaga yang memiliki nilai edukasi dan informasi. Dan apa yang kita tampilkan di website itu adalah citra dan branding dari lembaga itu sendiri”, kata Kiko.
Selanjutnya peserta diajak untuk belajar tentang hal yang lebih teknis tentang pemeliharaan website, menjaga keamanan website dan pengoperasiannya. Pada sesi ini dipandu oleh Donny Arisandi (Web IT Developer) yang telah berpengalaman membuat beberapa website organisasi nirlaba. Donny memberikan tips mengelola website agar lebih menarik, di antaranya ialah; menjadikan website sebagai pusat pengetahuan, lakukan perbaruan secara terus menerus untuk memaksimalkan potensi wesbite, menambahkan foto, video atau audio visual yang menarik pembaca dan optimalkan akun media sosial lembaga untuk mempromosikan website.
“Kita harus bisa mengoptimalkan semua media sosial dan media promosi lainnya untuk mendukung website karena sering kali website menjadi hasil pencarian teratas saat seseorang mencari informasi di internet”, begitu pesan Donny sebelum berakhirnya kegiatan. (B.NRL*)